Usaha rambak petis “Pak Dul” merupakan usaha
dibidang kuliner dimana produksi yang dilakukan dengan mengolah kulit sapi
menjadi rambak yang bernilai jual tinggi.
Usaha rambak petis pak “Dul”
didirikan oleh Bapak Dullah Hardjosukarso pada tahun 1995 yang merupakan usaha
turun menurun dari keluarga. Usaha rambak yang beralamatkan di Kampung Jagalan
RT 01/11, Kec.Jebres Solo ini didirikan secara mandiri dengan modal yang berasal
dari pemilik dan tidak menggunakan pinjaman. Pemilik usaha Rambak Petis “Pak
Dul” juga tidak pernah menggunakan kredit untuk pembiayaan usahanya, karena
memang pemilik usaha tidak tertarik, Beliau lebih memilih pembiayaan dengan
modal sendiri sepenuhnya. Karena pemilik sejak kecil telah berkecimpung di
dalam usaha rambak bersama orang tuanya, maka pengelolaan perusahaan yang baik
menjadi prioritas utama. Setelah berproduksi selama kira-kira 18 tahun,
sekarang pengelolaan usaha dibantu oleh bapak Budi Haryanto yang merupakan
putra bapak Dullah serta 2 (dua) orang karyawan lainnya yang memang masih
memiliki hubungan kekerabatan dengan Pak Dul.
Latar belakang pemilik memilih untuk memproduksi
rambak karena memang di daerah Jagalan merupakan sentra pemotongan sapi, dekat
Rumah Potong Hewan di bawah Dinas Peternakan,
sehingga bahan baku kulit sapi maupun kerbau pun mudah di dapatkan. Selain itu
karena rambak telah menjadi usaha turun temurun sejak dahulu, sehingga pengelola
sekarang tinggal meneruskan saja. Seperti yang kita ketahui, bahwa kulit sapi
bisa diolah menjadi produk olahan seperti Rambak Petis, Rambak Sayur, dan
Rambak Daging yang akan menghasilakan income
tinggi dirasa menjadi salah satu alasan pemilik untuk mendirikan usaha
tersebut. Walaupun rambak bukan merupakan makanan pokok, namun hampir dari
semua kalangan menyukai sehingga pemasaran akan terus berkembang merambah luar
kota, bahkan luar pulau Jawa.
Selama berdiri kompetitor usaha yang sejenis tidak
ada, karena memang usaha tersebut membutuhkan keahlian dan keuletan dalam
proses pembuatannya yang masih berpegang pada pakem tradisional. Sehingga tidak
sembarang orang bisa melakukannya, kecuali benar-benar orang yang sudah
terlatih. Usaha pengolahan rambak bisa dikatakan usaha yang tergantung dengan
cuaca alam, karena proses pembuatannya membutuhkan panas matahari dalam proses
pengeringan dan tidak dapat diganti dengan teknologi mesin. Sehingga proyek
investasi seperti investasi modernisasi aktiva sulit untuk dilaksanakan. Proses
pembuatan dengan cara tradisional akan lebih menjamin kualitas dan keaslian
rasa dari rambak yang dihasilkan.
Proyek investasi yang dilakukan oleh Usaha Produksi
Rambak Petis “Pak Dul” ini lebih mengarah pada investasi ekspansi pasar baik
pasar yang sudah ada maupun pasar baru. Konsumen rambak Pak Dul yang telah
menjangkau daerah Ibukota Jakarta bahkan hingga luar pulau Jawa seperti Lampung
dan Bengkulu melatar belakangi adanya usaha ekspansi pasar yang sudah ada
maupun pasar baru. Ekspansi pasar yang sudah ada misalnya saja dengan
memperluas jangkauan pemasaran ke daerah sekitar dari pasar yang sudah ada,
seperti daerah Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, bahkan Banten dan Jawa Barat.
Ekspansi pasar baru dilakukan dengan membuka daerah pemasaran baru seperti
menjangkau daerah Medan, Palembang, dan Jambi, bahkan hingga pulau lain seperti
Kalimantan.
Ekspansi pasar tersebut akan semakin mudah terwujud
dengan adanya rencana investasi dalam hal perluasan pasar dengan pemanfaatan
web di internet sebagai sarana promosi/iklan. Dengan semakin banyaknya toko
jual beli online pada saat ini, menjadi sasaran promosi yang direncanakan oleh
Manajer Usaha Bapak Budi Haryanto. Pemasangan iklan pada online shop ini diharapkan dapat mendatangkan keuntungan yang lebih
besar pada usaha Produksi Rambak “Pak Dul”.
Prospek usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul” selama
2 (dua) tahun terakhir, menurut Bapak Budi Haryanto yang kami temui menyatakan
bahwa usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul” cukup stabil. Tidak ada pasang
surut yang berarti, hanya biasanya usaha mengalami kenaikan permintaan pada
moment Lebaran, musim libur sekolah, akhir tahun, dan Natal. Untuk pendapatan
harian pada hari-hari biasa, usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul” memperoleh
pendapatan standar sebesar rata-rata income Rp 750.000,00 per hari.
"Hubungan dan Analisis antar Konsep
Teori Penganggaran Modal dengan Hasil Temuan di Lapangan, dalam usaha Rambak Petis Pak Dul"
Penganggaran modal pada usaha kecil
sebenarnya memang sedikit berbeda apabila dibandingkan dengan konsep teori yang
ada. Penganggaran modal pada usaha kecil biasanya lebih sederhana, hanya
sebatas pengetahuan yang dimiliki oleh pemilik dengan penyesuaian kondisi
usahanya. Jadi orientasi mereka hanya terhadap keputusan Investasi penganggaran modal
1. Usaha
Produksi dan Penjualan Rambak Petis “Pak Dul”
a. Asumsi
Dasar Penganggaran Modal
Pemilik usaha Produksi Rambak Petis “Pak
Dul” mempertimbangkan keputusan penganggaran modal yang disesuaikan dengan
kebutuhan usaha akan suatu aktiva maupun peralatan yang diperlukan. Keputusan
penganggaran modal lebih banyak mempertimbangkan kebutuhan semata, jika usaha
dirasa membutuhkan peralatan baru atau modernisasi peralatan, barulah pemilik
yaitu Pak Dul memutuskan untuk membeli peralatan baru yang lebih modern. Tapi
secara tersirat asumsi keputusan penganggaran modal juga mempertimbangkan cash flow atau dalam istilah Beliau
adalah omset penjualan yang akan diperoleh dari return yang lebih besar. Misalnya saja, ketika Usaha Produksi
Rambak “Pak Dul” dirasa memerlukan sarana promosi/iklan demi ekspansi pasar
baik pasar yang sudah ada maupun pasar baru, Pak Budi Haryanto memikirkan untuk
memasang iklan melalui sarana jual-beli online serta web khusus usahanya
tersebut. Dari pemasangan iklan itulah, harapannya Rambak Petis “Pak Dul” dapat
lebih dikenal luas oleh masyarakat. Selama ini Rambak Petis “Pak Dul” hanya
mengandalkan promosi dari mulut ke mulut atau dalam istilah Pak Dul adalah getok tular. Dengan penambahan sarana
promosi melalui internet baik web maupun online
shop, harapannya tentu penambahan income/omset.
b. Motif
Penganggaran Modal
Wujud penganggaran modal untuk keperluan
investasi yang dilaksanakan usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul” menggunakan
motif penganggaran, seperti:
1) Ekspansi
(Perluasan)
Perluasan usaha Produksi Rambak Petis
“Pak Dul” dilaksanakan dengan cara Ekspansi Pasar yang sudah ada dan Ekspansi
pasar baru. Ekspansi ini dilakukan ditengah persaingan usaha yang semakin
ketat. Usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul” juga membuka kios dirumah produksi
yang menjual rambak. Ini bertujuan agar pelanggan mudah untuk menemukan rambak
khas “Pak Dul” di tempat produksinya langsung. Ini juga merupakan salah satu
bentuk investasi yang dilaksanakan oleh usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul”.
2) Replacement
(Penggantian)
Penggantian peralatan pada usaha
Produksi Rambak Petis “Pak Dul” dilaksanakan pada kegiatan penggantian alat
pengemasan yang tadinya hanya menggunakan lilin menjadi menggunakan mesin
pengemas.
3) Renewal
(Pembaharuan)
Pembaharuan peralatan pada usaha
Produksi Rambak Petis “Pak Dul” antara lain pembaharuan tungku tempat pemasakan
rambak. Proses pemasakan rambak yang masih menggunakan cara dan peralatan yang
benar-benar tradisional menuntut usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul” untuk
rutin melakukan Renewal pada tungku,
wajan, dan panci tempat pemrosesan Kulit menjadi rambak. Tidak ada penggantian
maupun modernisasi pada usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul” karena memang
proses pembuatan rambak ini sulit dan harus dilakukan dengan cara tradisional
untuk mendapatkan hasil yang benar-benar berkualitas.
c. Bentuk
Investasi Usaha
Investasi yang dilakukan oleh usaha
Produksi Rambak Petis “Pak Dul” lebih terfokus pada investasi penggantian dan
ekspansi. Pertimbangannya pun lebih mengarah pada kebutuhan saja, belum ada
pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan teori yang ada.
1) Investasi
Penggantian Umum
Penggantian aktiva yang telah aus atau
rusak pada usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul” meliputi penggantian tungku,
wajan besar, dan panci besar. Klasifkasinya :
a) Penggantian
untuk perawatan bisnis
Tungku yang seering digunakan dalam
proses pengolahan kulit menjadi rambak memang membutuhkan biaya perbaikan dan
perawaran yang cukup sering, karena memang ukuran alat seperti wajan maupun
periuk yang besar membuat tungku sering ganti dan diperbaiki. Untuk wajan dan
panci besar tempat perebusan, pengungkepan, dan penggorengan rambak juga
membutuhkan sekitar 2 (dua) kali penggantian dalam satu tahunnya.
2) Investasi
Penambahan kapasitas
Dalam usaha Produksi Rambak Petis “Pak
Dul” Penambahan kapasitas yang telah dilaksanakan seperti :
a) Penggantian
untuk pengurangan biaya
Pengadaan mesin pengemas sebagai
modernisasi alat pengemas.
b) Penambahan
produksi rambak pada moment lebaran, natal, dan liburan sekolah
Usaha Produksi Rambak Petis Pak Dul akan
menambah kapasitas produksinya pada moment tertentu untuk memenuhi permintaan
rambak yang melonjak.
3) Investasi
Penambahan jenis produk baru
Usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul”
juga melakukan perluasan usaha dengan :
a) Ekspansi
produk baru
Usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul”
menambah jenis produk yang diproduksinya seperti rambak daging, rambak sayur,
keripik paru, keripik usus, abon, dan keripik cakar. Rambak daging sendiri
merupakan produk yang paling khas dari Pak Dul, karena tidak ditemukan di
tempat lain.
4) Investasi
lain-lain
Beberapa investasi yang tidak dapat
digolongkan kedalam bentuk investasi diatas antara lain :
a) Ekspansi
pasar yang sudah ada
Usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul”
melakukan ekspansi pasar yang sudah ada dengan tujuan memperluas lagi daerah
pemasarannya. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat kemasan dengan merk dan
logo yang tertera dalam plastik kemasan dan kardus pembungkus khas Rambak “Pak
Dul”
b) Ekspansi
pasar baru
Usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul”
melakukan ekspansi pasar baru dengan tujuan menambah daerah pemasaran yang
menjangkau pulau di luar pulau Jawa, seperti Sumatera dan Kalimantan. Cara yang
dilakukan adalah dengan membuat web usaha dan memasang iklan pada online shop.
c) Perijinan
Usaha
Usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul”
juga telah merencanakan perijinan P.IRT dari Dinas Kesehatan. Ini juga
merupakan salah satu bentuk investasi, karena pasti akan memberikan keuntungan untuk
kedapannya.
d. Evaluasi
Investasi Usaha
Usaha Produksi Rambak Petis “Pak Dul”
menggunakan metode evaluasi proyek investasi secara sederhana sebatas
pengetahuan yang dimiliki saja. Dalam perbandingan dengan konsep teori, mereka
menggunakan metode konvensional Payback
Period atau dalam istilah mereka balik
modal.
Balik
modal inilah yang diperhitungkan oleh Pemilik dari
investasi yang dilakukan. Secara umum, seluruh investasi yang dilakukan adalah
dengan pertimbangan besarnya omset yang dalam istilah Manajemen Keuangan
disebut dengan return yang diterima
dalam periode tertentu. Jika rencana investasi yang akan dilaksanakan memiliki
periode balik modal yang terlalu lama, maka usaha Produksi Rambak Petis “Pak
Dul” memutuskan untuk memilih alternatif lain yang memiliki periode waktu balik modal lebih singkat dari investasi
pertama. Dalam teori manajemen keuangan disebut sebagai metode evaluasi Payback Period.
"Demikian penjelasan mengenai usaha Rambak Petis Pak Dul dikaji dari teori dan konsep Penganggaran Modal, Hasil observasi Kuliah Manajemen Keuangan. Semoga Bermanfaat"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar